14 April 2013

Asbabul Nuzul surah Al-Qadr

Asbabul Nuzul surah Al-Qadr - Imam Turmudzi, imam Hakim dan imam ibnu Jarim sebenarnya telah menengahkan sebuah hadis melalui al hasan ibnu ali yang telah menceritakan bahwa sesungguhnya Nabi SAW, telah bermimpi melihat Bani Umayyah berada di atas mimbar, maka hal itu membuatnya berduka cita. Lalu turunlah ayat ini, yaitu:
Asbabul Nuzul surah Al-Qadr
Dan turun pula ayat lainnya, yaitu firman-Nya:
“ Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. (QS al-Qadr”1-3)

Artinya, seribu bulan itu dimiliki oleh bani Umayyah sesudahmu,
Al-Qasimul Harrani telah mengatakan, kami hitung-hitung (Umur kekhalifahan Bani Umayyah), ternyata masa kekhalifahan mereka itu hanya berlangsung selam seribu bulan tidak lebih dan tidak pula kurang.

Imam turmidzi memberikan komentarnya dalam hadist ini berpredikat Gharib atau aneh. Sedangkan Al Muzanni dan ibn Katsir telah mengatakan, hadis ini berpendapat mungkar jiddan atau sangat diingkari.

Ibn Hatim dan al Wahidi kedua-duanya telah mengetengahkan sebuah hadist melalui mujtahid yang telah menceritakan, bahwasanya Rasulullah SAW, pernah menceritakan tentang seorang lelaki dari kalangan bani israil, ia menyandang senjatanya selama seribu bulan untuk berjuang di jalan Allah. Kaum muslimin merasa takjub atas hal tersebut, maka Allah SWT, segera menurunkan firman-Nya
“ sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. (QS al-Qadr”1-3)

Maksundnya beramal shaleh pada malam kemulian itu jauh lebih baik dan jauh lebih besar pahalanya daripada pahala seorang lelaki yang menyandang senjatanya selama beribu bulan di jalan Allah.

Imam Ibn Jarir telah menengahkan sebuah hadis melalui mujtahid yang telah menceritakan, bahwa di kalangan orang-orang bani israil terdapat seseorang laki-laki yang setiap malam selalu salat sehingga pagi hari, kemudian pada siang harinya ia selalu berjihad melawan musuh-musuh Allah sehingga sore harinya. Hal tersebut dilakukannya selama seribu bulan terus-menerus. Maka Allah menurnkan firma-Nya:

Lailatul Qadr (Malam kemuliaan) itu lebih baik daripada seribu bulan. (QS al-Qadr”1-3)
Maksudnya, beramal saleh pada malam lailatul qadr itu pahalanya jauh lebih baik dan lebih besar daripada amalan yang dilakukan oleh seseorang laki-laki dari bani israil itu.

di kutip dalam kitab asbabul nuzul jalalain

No comments

Post a Comment